Jember – Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang menjadi impian setiap Muslim. Namun, menjalankan ibadah ini bukan hanya soal kesiapan spiritual, tetapi juga kesiapan fisik. Kondisi cuaca ekstrem, aktivitas fisik yang padat, serta padatnya jemaah dari berbagai negara membuat jamaah haji rentan terhadap kelelahan dan gangguan kesehatan. Oleh karena itu, menjaga kesehatan selama berada di Tanah Suci menjadi hal yang sangat penting agar ibadah dapat dilaksanakan dengan lancar dan khusyuk.

Pertama, cukupi kebutuhan cairan tubuh. Suhu di Mekkah dan Madinah pada musim haji bisa mencapai lebih dari 40 derajat Celsius. Jamaah disarankan untuk rutin minum air putih, minimal 2 liter per hari, meskipun tidak merasa haus. Membawa botol air isi ulang dan meminum oralit jika diperlukan bisa membantu mencegah dehidrasi.

Kedua, konsumsi makanan bergizi dan teratur. Jamaah perlu menjaga asupan nutrisi agar tubuh tetap kuat. Pilih makanan yang mengandung karbohidrat, protein, sayur, dan buah. Hindari makanan yang terlalu pedas atau berlemak tinggi karena dapat mengganggu pencernaan, terutama ketika tubuh sedang lelah.

Ketiga, istirahat yang cukup dan hindari kelelahan berlebih. Ibadah haji membutuhkan stamina tinggi, terutama saat puncak haji seperti wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, dan lempar jumrah di Mina. Gunakan waktu istirahat dengan baik, dan jangan memaksakan diri mengikuti semua kegiatan tambahan jika tubuh mulai terasa lelah.

Keempat, jaga kebersihan diri dan lingkungan. Gunakan masker, sering mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, dan hindari menyentuh wajah sebelum tangan bersih. Lingkungan padat membuat penularan penyakit seperti ISPA, flu, atau diare lebih mudah terjadi. Membawa tisu basah dan perlengkapan mandi pribadi juga sangat dianjurkan.

Kelima, gunakan pelindung diri seperti payung, topi, dan kacamata hitam saat beraktivitas di luar ruangan. Terik matahari yang ekstrem bisa menyebabkan heat stroke atau kulit terbakar. Selain itu, memakai pakaian yang menyerap keringat dan alas kaki yang nyaman dapat mencegah lecet saat berjalan jauh.

Keenam, patuhi jadwal dan arahan dari petugas kesehatan kloter. Setiap kloter memiliki petugas medis yang siap membantu. Jamaah disarankan untuk berkonsultasi jika mengalami keluhan kesehatan sekecil apa pun, agar bisa ditangani sejak dini dan tidak mengganggu rangkaian ibadah.

Ketujuh, bagi jamaah lansia atau yang memiliki penyakit bawaan, seperti hipertensi, diabetes, atau asma, sangat penting untuk membawa obat-obatan pribadi dan melaporkan kondisi ke petugas kesehatan. Jangan menghentikan konsumsi obat tanpa anjuran dokter dan tetap jaga pola makan serta aktivitas fisik secara seimbang.

Kedelapan, hindari kontak fisik berlebih di tempat ramai. Saat thawaf atau sai, misalnya, kondisi bisa sangat padat. Jaga jarak sebisa mungkin dan hindari dorongan agar tidak terjatuh. Tetap tenang, sabar, dan prioritaskan keselamatan dalam melaksanakan setiap rukun ibadah.

Kesembilan, jangan lupa untuk vaksinasi dan membawa dokumen kesehatan lengkap. Vaksin meningitis menjadi syarat wajib, dan beberapa jamaah juga dianjurkan menerima vaksin influenza dan COVID-19. Simpan dokumen penting seperti kartu vaksin dan rekam medis di tempat yang mudah dijangkau.

Dengan persiapan dan perhatian terhadap kesehatan, ibadah haji bisa dijalani dengan lebih lancar dan aman. Ibadah yang optimal lahir dan batin akan memberikan pengalaman spiritual tak terlupakan bagi setiap jamaah. Tetap jaga stamina, semangat ibadah, dan saling peduli satu sama lain selama berada di Tanah Suci